Rabu, 07 Januari 2009

Tukang Busa

Kawan saya selama liburan kemarin latihan naik sepeda bolak-balik ke kantornya. Katanya, mobilnya mau dikandangkan. Cuma dipake pas pergi-pergi dan musti bawa banyak orang, atau perjalanan jauh saja. Sebab sudah terlalu banyak orang naik mobil pribadi ke kantor.

Bikin macet.

Polusi.

Sekalian olahraga.

Saya nyengir, beneran niat? Gak bisa nebeng minta jemput lagi dong saya.

Mau kan, digonceng? Katanya.

Kalau kuat, gak masalah. Asal jangan saya nanti yang musti gantian ngebonceng kalo jantungmu keteteran.

Kalau kamu kuat berdiri dari pinggir Jakarta sampai rumahmu, katanya. Boncengannya boncengan yang berdiri.

Gak deh! Mending naik angkot aja.

Lucu juga ya? Bener juga tapinya.

Gak usah berbusa-busa ngeluh soal kemacetan di Jakarta kalau Anda masih pakai mobil pribadi sendirian tiap hari ke kantor!

Gak usah berbusa-busa ngoceh masalah global warming ataupun polusi atau pencemaran kalau Anda masih pergi naik mobil pribadi sendirian tiap hari ke kantor!

Sebab, Anda hanya tukang busa!

Wiiih, galaaakkk!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar