Minggu, 20 Juli 2008

Pada Kabur

Habis maghrib tadi, dapet telpon dari rekan guru. Nadanya sedih, tapi saya malah tertawa tergelak-gelak. Ini semua dimulai beberapa bulan yang lalu, ketika sekolah membuka lowongan guru baru. Saat micro teaching, saya ditugaskan menilai calon guru yang kebagian di kelas satu. Bersama kepala sekolah. Calon guru tersebut masuk kelas, menyapa anak-anak:

‘Assalamualaikum’

Anak-anak: Wa’alaikum Salam

‘Kaifa Haluk?’

Anak-anak: Alhamdulillah, bil khoir

‘Good Morning’

Anak-anak: I’m Fine!!

Wadduh!!!

Pak kepala sekolah menengok ke saya, saya menengok ke kepala sekolah

kepala sekolah mengernyit ke saya, saya nyengir ke kepala sekolah

he..he…he..

‘Hampir kelas dua bu Alifia.’ bisik kepala sekolah

‘Bapak jangan melotot ke saya, saya mah guru Bahasa Indonesia. ‘

Masalah utama kenapa penguasaan bahasa inggris di sekolah kami rendah adalah, guru-gurunya pemalu semua. Kita pada rendah hati gitu hehehe…Ya gimana anak-anaknya mo bisa, lah orang mereka tidak dibiasakan sih.

Sampai kemudian kesepakatan kita (didorong-dorong sama kepala sekolah) kalo guru pengajar bahasa inggris minimal, bicara bahasa inggris. Pada semua guru dan siswa, kapanpun. Pak Ustadz yang ngajar Bahasa Arab pun harus bicara bahasa arab, termasuk juga rekanku yang ngajar bahasa Sunda, harus bicara Bahasa Sunda hihihi…

‘Asiiik,’ kata saya,’ Saya kan guru bahasa indonesia. Berarti saya bicara Bahasa indonesia selalu dong yaaa…..’ (berharap..berharap…)

‘Bu Alifia tahun depan mengajar IPS, Komputer, dan Library Class’ kata kepala sekolah

(Ah Sial!)

Tahun ajaran ini dimulai kesepakatan tersebut. Tau-tau rekanku pengajar Bahasa Inggris telpon.

‘Alifia, saya sedih neeeh…’

Kenapa? Putus cinta?

‘Yee.. masalah sekolah.’

Dimarahin lagi sama Kepala Sekolah?’

‘Gak bukan itu. Kamu sadar gak sih, kalo selama seminggu ini kamu sama sekali gak mau ngomong sama aku?’

Sadar. Bukan itu, saya ngeri…abisnya musti pake english sih. bukan kenapa-napa, udah bertahun-tahun sejak SMP belajar bahasa inggris tuh lidah saya berlipet-lipet, kayaknya saya mah gak cocok deh sama bahasa inggris. Takdir sepertinya dari Tuhan, kenapa saya dilahirkan di Indonesia.

‘Yeee…tau gak sih, selama seminggu ini gak ada seorangpun yang ngajak ngomong aku’

Ahh masa sih?

‘Semua orang, kalo saya mendekat aja, padahal gak ngomong apa-apa, kabur semuanya. Emangnya saya ini punya penyakit menular apa? Sedih tau…’

Huahahahahaha…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar