Minggu, 30 Mei 2010

Flash Forward

Saya adalah salah satu orang yang merasa sedih dengan dibatalkannya serial Flashforward oleh ABC untuk season selanjutnya. Alasannya, rating yang terus memblesek turun dan semua promosi yang telah dilakukan oleh ABC ternyata tidak dapat mendongkrak naik.

Diangkat dari novel sains fiksi karangan Robert J. Sawyer, kisah diawali dengan terjadinya global blackout. Seluruh manusia di planet bumi mendadak hilang kesadaran selama 137 detik. Maka, apa yang terjadi? Chaos dimana-mana. Jutaan manusia dikabarkan tewas dalam event yang tak pernah disangka sebelumnya. Sepanjang 137 detik, seluruh pesawat yang sedang mengudara jatuh atau menabrak gedung dan tebing, kecelakaan lalu lintas terjadi di semua jalanan di seluruh dunia, para pasien yang sedang diopreasi atau dalam keadaan darurat meninggal dunia, semua orang yang sedang berada di air terbenam dan seterusnya. Namun, ternyata ini bukan hanya masalah kerepotan menghadapi chaos tersebut.

Selama 137 detik, sepanjang blackout, manusia dihadapkan pada flashforward. Kilasan masa depannya sendiri. Sebuah visi yang akan terjadi pada dirinya pada 6 bulan yang akan datang. Tapi tidak semua orang mengalaminya. Ada orang-orang yang sepanjang blackout hanya mengalami kegelapan total. Asumsi sementara adalah, bahwa orang-orang yang tidak memiliki flashforward ini kemungkinan akan meninggal dunia sebelum 6 bulan ke depan.

Kemudian, apa yang terjadi?

Saat menonton episode pilot, saya menyangka akan terjadi kejadian yang dramatis pada dunia. Pertama, hilangnya nyawa jutaan orang dalam waktu singkat yang kebanyakan tersentral pada beberapa tempat (di kota-kota dan belahan bumi yang sebagian besar penduduknya sedang aktif berkegiatan) mungkin akan mengakibatkan ketidakseimbangan. Belum lagi dampak psikologis yang pastinya akan dialami oleh banyak orang baik yang mengalami ’gelap total’ maupun yang mendapatkan flashforward. Saya membayangkan adanya histeria masa, atau kelompok-kelompok religius aneh. Tapi, ternyata saya hanya terlalu kemakan Mars Attack! aja, huehehe.. Serial ini memfokuskan kisah pada lingkup tertentu saja.

Sebuah tim dari FBI Los Angeles dibentuk untuk menyelidiki kasus blackout ini. Tugas mereka adalah untuk mencari tahu apa yang sesungguhnya terjadi, kenapa, dan apakah ada kemungkinan akan terjadi lagi. Tim ini dikepalai oleh Mark Benford. Benford berkontribusi secara unik karena dalam flashforwardnya, dia melihat dirinya sendiri sedang menyelidiki kasus dan kemudian mencoba merekonstruksinya berdasarkan ingatannya tersebut. Well, disinilah ketertarikan saya dimulai karena kita memasuki paradoks waktu!

Apa yang terjadi jika manusia dapat mengarungi waktu? Dalam perdebatannya, ada pendapat mengatakan bahwa jika manusia mencoba merubahnya, maka akan terdapat semesta-semesta paralel. Kemudian pendapat yang lain mengatakan bahwa tidak akan terjadi karena waktu adalah salah satu dari 4 materi pembentuk The Big Bang. Bagi manusia yang menyandarkan pada kepercayaan atas takdir, bahwa jikapun manusia, secara sengaja maupun tidak sengaja dapat mengarungi waktu, maka itu tidak akan mengubah apa yang sudah dituliskan. Maktub. Bagaimanapun tidak akan berubah.

Saya jadi teringat pada diskusi singkat mengenai pemikiran agama dengan beberapa kawan membahas takdir. Saat itu kita membahas beberapa dalil naqli berkaitan mengenai takdir yang kemudian menimbulkan perdebatan yang cukup hangat. Tidak disarankan untuk melakukan hal-hal semacam ini jika gak suka filsafat agama, euy!

Kembali ke flashforward, dan semua keantusiasan saya ambruk dengan satu jab singkat dari teman serumah saya: ini bukan masalah kembali, tapi apakah.

Weeeks, bener juga. Jadi sesungguhnya, lebih simple pertanyaannya. Apakah yang akan terjadi memang seperti itu, ataukah bisa meleset? Apakah bisa manusia merubah apa yang telah ditakdirkan untuknya?

Karena masa depan yang diperlihatkan ini hanya 6 bulan ke depan, maka kebanyakan manusia tidak melihat hal-hal signifikan yang terjadi. Seorang bartender misalnya, menyatakan bahwa yang dia lihat adalah dia duduk di tempat persis dia duduk saat blackout terjadi, dan berhadapan dengan orang-orang yang sama. Pelanggan-pelanggan tetapnya. Membosankan. Seperti flashforwardnya Stanford Wedeck, kepala FBI Los Angeles, yang melihat dirinya sendiri sedang duduk di toilet sambil membaca Koran.

Tapi bagi sebagian lagi, ini memberikan harapan baru.Bryce Varley misalnya, seorang dokter bedah, sahabat dari istri Mark Benford. Beberapa saat sebelum blackout, dia sedang bersiap untuk menembak dirinya sendiri. Ini dilakukan setelah menerima vonis bahwa dia menderita kangker, dan kemungkinan hidupnya singkat. Dia adalah seorang dokter, dan ayahnya penderita kangker. Dia tahu seberapa buruk apa yang akan harus dihadapinya nanti. Tepat saat Varley menarik pelatuk, blackout terjadi. Tembakannya meleset, dan dia melihat dirinya sendiri berada di suatu restoran berhadapan dengan seorang gadis jepang, dan dia jatuh cinta kepadanya. Saat bangun, dunia bagi Bryan Varley berubah. Dia tahu bahwa dia bukan hanya akan kuat menghadapi apa yang terjadi, namun juga akan mendapatkan hal yang membahagiakan dalam hidupnya. Dia tidak mau kehilangan moment itu. Hal yang sama terjadi pada Felicia Wedeck, istri Stanford Wedeck. Dalam flashforward, dia melihat dirinya sendiri sedang menidurkan seorang anak laki-laki yang memanggilnya ibu. Felicia tidak tahu siapa anak laki-laki tersebut, tapi saat terbangun, dia tahu bahwa dia sudah menyayanginya.

Bagi Aaron Stark dan Janis Hawk, apa yang mereka lihat dalam flashforward adalah hal yang membingungkan. Aaron Stark adalah sahabat Mark Benford. Seorang mantan alkoholik dan pensiunan tentara. Dalam flashforwardnya, dia melihat dirinya sendiri sedang berada di suatu tempat yang nampaknya seperti di timur tengah, duduk, dan merawat puterinya yang terluka parah. Masalahnya, puterinya ini dikabarkan telah terbunuh di Afganistan beberapa tahun yang lalu. Sementara itu Agen FBI Janis Hawk yang merupakan salah satu tim penyelidik flashforward menemukan dirinya sendiri hamil, di USG, dan seorang perempuan memberi tahu bahwa anaknya perempuan. Janis adalah seorang single dan seorang lesbian. Ini membuatnya bingung dan memilih untuk menjauh dari prospek hubungan asmara.

Agen FBI Demetri Noah, sahabat Janis Hawk, yang tidak memiliki flashforward mengalami naik dan turun secara emosional. Apakah ini berarti dia akan mati sebelum 6 bulan yang akan datang? Kalau iya, bagaimana dia akan mati? Bisakah dia mencegahnya? Sementara itu Zoey Andata, tunangan Demitri nampaknya mengalami flashforward yang sama sekali gak nyambung dengan dirinya. Zoey menyatakan bahwa dia melihat dirinya sedang di Hawai, dan sedang menikah dengan Demitri. Dan dia menyatakan bahwa dia melihat Demitri. Namun kemudian, setelah beberapa event dan ingatan yang lebih jelas, dia menyadari bahwa mungkin, dia tidak sedang menikah. Mungkin, dia melihat dirinya sendiri dalam upacara pemakaman.

Tidak semua flashforward yang dialami para tokoh itu bagus. Nicole Kirby, babysitter keluarga Benford menemukan dirinya sendiri sedang dibunuh pada flashforwardnya. Dia ditenggelamkan oleh seorang laki-laki yang tak dikenalnya, dan dia merasa bahwa dia layak untuk diperlakukan seperti itu. Sementara dr. Olivia Benford yang pada saat blackout sedang di meja operasi menemukan dirinya sedang di tempat tidur dengan seorang laki-laki yang bukan suaminya(laki2 yang bersama Olivia ini akan muncul sebagai Dr. Lloyd Simco, seorang ilmuwan fisika kuantum akan berkontribusi dalam penyelidikan). Ini membuat Olivia tertekan oleh perasaan bersalah, yang kemudian menempatkan rumah tangganya dalam keadaan krisis. Dan, apa yang akan Anda lakukan jika Anda menemukan diri sendiri sedang menghadapi seseorang yang sedang menyampaikan berita bahwa ayah Anda sudah tewas?

Episode-episode pertama nampaknya setia dengan pernyataan bahwa apapun yang kita lakukan, tetap akan terjadi seperti itu. Walaupun sekuat tenaga kita berusaha menghindarinya. Namun kemudian, keputusan-keputusan yang diambil para tokoh nampaknya mulai berani, dan membuka petanyaan lebih besar, apa yang terjadi kemudian? Jika seseorang yang dalam flashforwardnya menemukan dirinya tanpa sengaja membunuh seseorang, lalu demi menyelamatkan orang yang tak dikenalnya itu, dia membunuh dirinya sendiri, dan berhasil. Apakah yang terjadi kemudian? Apakah dunia berubah? Karena pastilah perubahan-perubahan yang diambil ini akan memberikan kenyataan-kenyataan baru.

Future Shock, episode penutup dari serial ini memberikan pada kita jawaban dari pertanyaan ‘apakah akan seperti itu kenyataannya atau berubah’, tapi belum memberikan jawaban mengenai beberapa hal termasuk hal-hal yang paling penting. Atau paling tidak, semuanya terkesan dipaksakan. Mungkin wajar mengingat bahwa ABC sudah ketuk palu untuk tidak melanjutkan serial ini sementara pada awalnya, ini sudah dirancang sampai kepada season 5. Pokoknya bener-bener bikin melongo ‘hah?’ karena kok masih rada mengambang? Apalagi plotnya yang dari awal ngikutin gaya Lost banget yaitu kita disajikan potongan-potongan kisah tiap tokoh dengan bertahap dan pelan semakin mendalam. Jadinya sampai akhir yang terlalu cepat dari rencana, tidak dapat dikejar untuk terbuka semua. Atau, masih ada harapan flashforward akan tetap dilanjutkan baik itu oleh ABC atau diambil alih stasiun TV lain? Well, yang pasti, para penggemarnya masih berusaha untuk ’merayu’ pihak ABC untuk melanjutkan.

1 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus