Senin, 04 Januari 2010

hordeng

Kemaren pas jalan muter-muter nyari wayang buat kado managernya Teman Jalan, mata tertubruk sesuatu yang membuat saya cengengesan.

Inget sesuatu.

Pada suatu hari, seorang kawan mampir ke rumah kami. Saat itu baru pindahan. Dia menggeleng-geleng kepala.

'AL, lo emang keterlaluan deh...'

Gak tau kenapa dia ngomong gitu. Gak nanya juga.

Beberapa hari kemudian, dia datang membawa bungkusan. Karena saya gak gitu ngeh itu untuk apa, maka saya taro aja di lemari. Suatu hari dia datang lagi, dan ngomel liat hordeng depan.

'Yang gue kesih ke elo waktu itu mana? Kan gue beliin tiga.'

Oh, itu. Apaan sih. Gak tau gue.

Saya meletakkan beberapa helai pemberiannya itu di depannya.

'Lo gak tau apa ini?'

Gak.

'Ini hordeng, AL.'

Ooo....

Dia melepas kain yang dipaku payung itu yang saya pakai buat nutupin jendela kamar, lalu memasangkan hordeng.

Saya jadi inget pula dengan suatu episode di Little Mosque season 3. Ceritanya Rayan dan JJ mendapat kado pernikahan yang lebih cepat datangnya. Dari salah seorang sepupu JJ di Dubai. Karena kesalahpahaman, akhirnya ntu kado terbukalah. Masalahnya, baik Rayyan, JJ, maupun Imam Amar gak ada yang ngerti sebetulnya barang apakah itu? Gak ada petunjuk sama sekali, gak ada merk apapun. Sampai segala cara mereka lakukan, tanya sana-sini, gak ada yang ngeh juga. Akhirnya, dengan perasaan yang gak enak, JJ nelpon sepupunya tanya apakah itu? Daaan, si sepupu ternyata juga gak tau. Karena mereka juga mendapat itu sebagai kado pernikahan. Weeks..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar