Selasa, 26 Januari 2010

Sensitive

Saya lagi sensitive, bukan sensi. Maksud saya, kalo sensi itu biasanya merujuk pada dikit-dikit tersinggung dan bawaannya jutek bin ngomel-ngomel yang biasanya begitulah saya kalo lagi PMS. Akhirnya adalah galak. Kalo sensitive, sedikit-dikit tersinggung tapi bawaannya mellow. Sedih. Merasa diri gak berharga dan sendirian. Akhirnya maunya duduk dan diam mengurung diri.

Nah, saya lagi sensitive.

Saya menemukan diri saya pada hari-hari ini selalu aja menganggap apapun perkataan orang itu menyelekit kepada saya. Setelah beberapa kali menghela nafas sedih, bertanya-tanya kenapa kok orang-orang pada jahat sama saya, akhirnya saya mulai menyadari bahwa masalahnya adalah saya. Mereka, orang-orang yang perkataannya menyakiti saya adalah teman-teman saya, orang-orang terdekat saya, dari berbagai lingkaran-lingkarang kecil saya.

Maka apakah saya akhir-akhir ini begitu egois ke siapa aja? Atau memang diri saya aja yang lagi gak enak.

Saya kira, karena diri saya aja yang lagi gak enak.

Mungkin sedikit kesepian setelah berhari-hari kehilangan teman tidur, heheh.. Busyet dah! Tinggal sendiri itu gak enak, bok! Saya heran dengan orang-orang single yang bisa yaaa, tinggal sendirian. Karena ibu saya adalah ibu kost, maka saya melihat banyak contohnya. Anak-anak kost yang tinggal sendiri dari pulang kerja sampai berangkat kerja lagi, yaa, sendirian aja berteman TV dan HP.

Kok bisaaaaa...!!!

Padahal, saya sendiri orangnya penyendiri. Tapi beda antara penyendiri dan sendirian.

Saya hampir selalu menyendiri di tengah keramaian orang. Misalnya, di ruang guru. Sementara yang lain ngeriung, saya duduk di meja saya membaca, atau menulis. Tapi saya tahu, bahwa saya gak sendirian. Saya tahu bahwa teman-teman saya pun tidak menyisihkan saya. Mereka mengenal saya, dan tahu, bahwa saya memang orangnya begitu.
Di tengah keramaian, saya sering menyisih. Bahkan saat hanya berdua saja.

Tinggal bersama Eni, jangan dibayangin deh kami selalu duduk berdua ngobrol atau berbual-bual. Enggak! Bahkan bisa dikatakan, saya jarang sekali ’bertemu’ dengannya. Sebab, kami sama-sama penyendiri.

Bangun tidur, kami nyaris tidak berkomunikasi. Saya sibuk siap-siap, begitupun Eni. Tau-tau, kami berangkat kerja. Di sekolah pun, jarang ngobrol. Sebab, kami memang bisa dikatakan terpisah wilayah. Saya bersama tim guru kelas atas sementara Eni di kelas bawah. Pulang kami tidak bersama. Saya biasanya akan tetap di sekolah sampai jam 5-an, sibuk ngoreksi atau browsing. Eni langsung pergi ke rumah-rumah untuk mengajar privat, atau ke tempat bimbel untuk mengajar les, lalu tiba di rumah beberapa saat setelah maghrib. Saat itu, saya sedang mengajar anak-anak tetangga. Kalau Eni gak gitu capek, dia ikut ngajar. Kalau terlalu lelah, dia akan makan, lalu tidur. Nanti pada dini hari, saatnya saya sedang terlelap, dia akan bangun untuk shalat dan tilawah, serta mempersiapkan diri untuk mengajar esok hari.

Okeh, okeh.. Gak segaring itu! Ada hari-hari ketika kami berdua santai-santai ngobrol, nongton, main PS, membaca buku, atau seru-seruan jalan ke sana sini. Dan tentu ada weekend saat saya pulang ke rumah ortu dan bergaul dengan lingkaran-lingkaran pertemanan yang lain lagi.

Pada intinya, saya sebenernya biasa sendiri juga.

Tapi beda sendiri dengan sendirian.

Mungkin juga, saya sensitif karena sahabat saya sedang sakit. Well, saya bukan orang yang mahir menunjukkan perasaan saya dengan baik. Bukan saya banget deh mengutarakan dengan ucapan. Temen-temen nyata saya tau banget deh betapa garingnya saya mengucap selamat ultah aja. Bahkan, kalo ngasih kado pun saya udah kayak bapak-bapak gitu, main kasih aja dan bilang: met ultah yaa...

Sebenernya, saya inginnya tidur di RS aja. Yah, pengen aja gitu. Daripada sendiri. Tapi keluarganya kan selalu menginap di sana. Gak enak kan ada orang lain ikut nimbrung nginep. Walaupun saya udah dianggap keluarga sendiri, teteup aja gak enak pastinya. Lagian, si Eni juga gak tau diri kalau saya masih di RS sampe sore, dia akan nyuruh saya pulang karena anak-anak tetangga pasti nungguin saya.

Hmmm, teman, sembuh dong... Emang lo gak bosen apa baring terus disitu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar