Jumat, 26 Februari 2010

Ditinggal Kawin

Kawan, akhirnya sampai juga yah.. Kamu menemukan pengeran sekaligus imam dunia dan akherat. Selamat atas kehidupan baru yang akan kamu jalani. Saya yakin, kalian akan mampu menjalani semua yang akan datang nanti. Akhirnya, Maret tidak akan sendu lagi untukmu. Saya bahagia walaupun sekaligus merasa sedih, bahwa kita mungkin tidak akan sama lagi. Saya tahu, kamu tetap akan menjadi kawan yang baik, yang sama seperti 7 tahun yang kita jalani bersama. Kamu selalu ada di sampingku.

Dia orang yang terbaik untukmu, aku tahu. Sejak pertama kali kamu mengenalkannya kepadaku. Dan melihat betapa kamu mengagumi sosoknya, bahagia bersamanya, aku tahu bahwa dia adalah yang terakhir. Orang yang akan membuatmu aman, terbimbing, dan memberikan ketentraman.....

Seserpih surat yang dituliskan untuk temanku yang akan menikah minggu depan, dari sahabatnya. Saya yang ikut membacanya berkaca-kaca. Ingat saat sahabat saya akan menikah, saya merasakan hal yang sama. Bahagia, sekaligus sedih. Saya tahu bahwa dia akan tetap ada, tetap menjadi sahabat yang paling dekat dan yang paling tahu mengenai diri saya, bahkan terkadang saya yakin, dia malah lebih tau tentang diri saya dibanding saya sendiri, heheh... Tapi, toh segalanya tidak akan sama lagi.


Saya akan tersisih, menjadi nomor ke sekian dari hidupnya.

1 komentar: