Rabu, 28 April 2010

tears

Dan dia seorang kawan. One of my bestfriend.

Dia menelpon. Dari ruang yang terletak berjeda dari kantor kecil ini. Bicara. Bahwa hari ini, karena semalam, memang sudah sampai pada keputusan final.

Hari ini. Beberapa jam lagi. Surat pengunduran diri itu akan diberikan.

Saya tertawa. Kamu akan baik. Saya tahu.. Kamu akan tiba di tempat yang kamu merasa lebih bahagia disana.

Telpon ditutup. Sayup terdengar bel berdering tanda ganti pelajaran. Saya kembali ke pekerjaan saya.

Menatap layar.

Tangan kembali ke atas keyboard.

Tapi saya hanya bisa terpaku dengan layar yang tidak lagi jelas.

Air mata saya jatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar