Minggu, 06 Desember 2009

Sudut Pandang yang Menarik?

udah hampir 5 bulan saya tidak membaca novel lagi. Bahan bacaan saya tau-tau berubah ke karya-karya klasik ngutek-utek dari il Principe sampai Falsafah Hidup Hamka.



Buku-buku pemikiran agama. Buku-buku pendidikan anak. Buku-buku pelajaran sekola SD :P . Terakhir agar nyambung kalau ngobrol dengan kawan, mulai membuka majalah-majalah perempuan :P. Akhirnya saya kembali pulang ke novel.

Maya karya Jostein Garder. Dan saya membaca duluan melompati The Kite Runner yang sudah dibuka-buka dan dicicipi sedikit hanya karena adik saya Anne bilang:

KEREN CUUUY!!! SERUUUU! NGAGETIIIIN!!! PENCERAHAAAAN.....

Ah dia sih semua bukunya Jostein Gaarder juga dibilang begitu. Lupa saya kalau adik tergila-gila dengan Jostein Gaarder sejak ulang tahun ke-14 tiga tahun yang lalu. Tapi saya tersaruk-saruk baca buku ini.Mungkin sudah lupa suasana JG atau memang saya pada dasarnya tidak begitu tertarik dengan biologi evolusioner sehingga kurang dapat tercebur disini. Yang jelas, saya benar-benar musti menahan diri tidak melakukan kecurangan dengan melompati 32 halaman ketika Frank dan seekor tokek asik berdiskusi mengenai teori evolusi. Gawat!!! Mudah-mudahan sapanjang hidup saya gak akan mengalami pengalaman seperti itu: bertemu tokek yang cerewet dan keras kepala!!

Saya menemukan dialog yang cukup menarik.

Aku bertanya, apakah ia optimis atau pesimis mengenai nasa depan Bumi dan umat manusia jangka panjang.

'Saya seseorang yang pesimis mengenai masa depan manusia, tapi optimis mengenai bumi.'

Aku mulai memahami sudut pandangnya dan dengan segerapun ia menjelaskan segalanya. Minat Laura terhadap lingkungan ternyata memiliki akar ideologi yang lebih dalam daripada yang kubayangkan. Ia percaya bahwa bumi adalah sebuah organisme yang pada saat ini tengah menderita serangan demam yang akut, tetapi serangan ini adalah sebuah demam yang memurnikan dan akan memastikan bahwa sang ibu itu akan segela membaik.'

'Sang ibu?'

'Gaia. Kecuali jika sesuatu yang luarbiasa terjadi, akhirnya ia akan menghancurkan mikroba-mikroba yang membuatnya sakit.'

'Gaia,' ulangku menahan nafas.

'Itu hanyalah sebuah nama yang kami berikan kepada 'ibu pertiwi'; tentu kita dapat memanggilnya Eartha. Tetapi yang penting adalah menyadari bahwa dunia ini adalah sesuatu yang hidup.'

'Yang akan menghancurkan mikroba-mikroba.'

'Berjuta-juta tahun yang lalu, dinosauruslah yang disingkirkan,' ia memulai. 'Dan mungkin hal itu tejadi bukan karena jatuhnya meteor. Mungkin mereka menyebarkan penyakit di dunia dan menghancurkan diri mereka sendiri. Saya pernah mendengar suatu teori bahwa kepunahan itu ada hubungannya dengan gas buangan yang dihasilka para dinosaurus. Tetapi Bumi berhasil memulihkan dirinya sendiri, ia terlahir kembali. Kini manusia mengancam kehidupan di Bumi. Kita tengah menghancurkan habitat kita sendiri, dan Gaia ingin menyingkirkan kita..'

Wiiiihhhhh.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar